Wednesday 22 December 2010

Mother's day?

Kalau kita menelusuri sedikit dalam, peringatan Hari Ibu dapat kita asumsikan dengan kuat muncul pertama kali dari budaya pemujaan Rhea, Ibu para dewa dalam sejarah Yunani kuno, sehingga muncul peringatan Mother's day di Eropa pada bulan Maret


Siapa itu Rhea? Rhea adalah Dewi kesuburan, atau biasa dipanggil ibu para dewa dalam mitologi Yunani kuno. Ia biasa digambarkan dalam bulan atau angsa sebagai simbol kelembutannya. Menurut cerita, Rhea memiliki anak-anak yang bakal menjadi penguasa Olimpus seperti Zeus, Hades, dll. Anak-anak tersebut diramalkan akan mengudeta kekuasaan bapak mereka sendiri, Kronos. Kronos pun khawatir akan ancaman tersebut sehingga memakan anak-anaknya sendiri. Akan tetapi pada kelahiran putra keenam, Zeus, Rhea telah melarikan diri ke Pulau Kreta untuk menyelamatkan nyawa Zeus. Zeus diasingkan di sana dan diasuh menurut beberapa versi. Ketika menginjak dewasa, ramalan yang disebutkan sebelumnya terjadi, Zeus berhasil memaksa ayahnya menyerahkan kekuasaan -- Kok malah cerita tentang dewa Yunani ini?


Bertepatan dengan hari yang sama pada festival Hilaria oleh kaum pagan Roma, Yunani mengadakan upacara pada pertengahan bulan Maret sebagai penghormatan dan berdoa kepada Rhea. Pada hari itu, semua perempuan dimanja dan diberi kebebasan dari kewajibannya sehari-hari seperti memasak, mencuci, merawat anak, dsb. Budaya tersebut bertahan sampai sekarang.Perayaan Hari Ibu di Timur Tengah dan sebagian Eropa diadakan pada pertengahan bulan Maret.

Kaum kristian memiliki sejarah tersendiri dalam peringatan Hari Ibu. Pada tahun 1600-an, mereka mengadakan festival pada Minggu keempat Lent (kurang paham aku apa Sunday of Lent itu). Pada hari itu, para pekerja diizinkan menemui ibu mereka pada hari itu juga datang ke gereja untuk berdoa dan menghormati Maria. Hal yang khas pada hari itu adalah keberadaan 'kue Hari Ibu'. Budaya ini sempat redup pada abad ke-19, namun dihidupkan kembali oleh prajurit Amerika setelah Perang Dunia II.

Ada lagi kisah mengenai Julian Hard Howe yang mengusulkan adanya Hari Perdamaian. Ia mengadakan Pertemuan Hari Ibu tiap tahun di Boston. Di Virginia Barat juga ada Ana Maria yang mula-mula mengadakan perayaan "Mother's Friendship Days" untuk mengurangi bekas luka korban perang saudara hingga akhirnya ada hari libur nasional pada hari Minggu kedua bulan Mei.

Di Indonesia, sejarah Hari Ibu diawali dari bertemunya para pejuang wanita dengan mengadakan Kongres Perempuan Indonesia I pada 22-25 Desember 1928 di Yogyakarta. Dihadiri sekitar 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera. Berbagai isu yang saat itu dipikirkan adalah persatuan perempuan Nusantara, perlibatan perempuan dalam perjuangan melawan kemerdekaan, dalam berbagai aspek pembangunan bangsa, masalah perdagangan anak-anak dan kaum perempuan, perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, pernikahan usia dini bagi perempuan, dll.

Adapun penetapan tanggal 22 Desember sebagai perayaan Hari Ibu diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Soekarno juga menetapkan melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga kini.

Nah, dari berbagai data historis di atas kita dapat menyimpulkan bahwa ternyata munculnya Hari Ibu tidak hanya bermula dari sekedar ceremony terima kasih kepada pengandung kita.

Bijakkah kita apabila ikut merayakannya? Jawaban pertanyaan tersebut tergantung dari pemikiran masing-masing individu dalam menyerap informasi. Pertanyaan saya, sebagai penulis sendiri sih, "Bukankah kewajiban memperlakukan Ibu secara spesial itu tiap hari adanya?"

No comments:

Post a Comment